Kitab Ihya Ulumiddin jilid 3
Karangan Imam Ghazali
Nabi saw bersabda:’Apabila kamu melihat orang mu’min itu pendiam dan mempunyai kehormatan diri, maka dekatilah dia! kerana ia akan mengajarkan ilmu-hikmah.’ -dirawikan Ibnu Majah dari Ibnu Khallad.
Abu Hurairah berkata:’Rasulullah saw bersabda:’Man Kaana yu’minu bil-laahi wa layau-mil-aakhiri fal-yaqul khairan au li-yaskut’ artinya: ‘barangsiapa beriman dengan Allah dan hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau ia diam.’ -dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
Al-Hasan Al-Bashri berkata:’Tiada memahami agamanya yang tiada menjaga lidahnya’.
Ibnu Abas berkata: Jangan engkau bertengkar dengan orang yang lemah lembut dan orang yang bodoh. kerana orang yang lemah lembut itu, akan marah kepada engkau dalam hatinya dan orang yang bodoh akan menyakiti engkau dengan lidahnya.’
Bilal bin Sa’ad berkata:’Apabila engkau melihat seseorang bersikap keras kepala, suka bertengkar dan membanggakan dengan pendapatnya, maka sudah sempurnalah kerugiannya’.
Setiap perkataan yang anda dengar, kalau benar maka benarkanlah. dan kalau batil(salah) atau bohong dan tiada menyangkut dengan urusan agama maka diam sajalah!
Apabila diketahui bahawa nasehat tidak bermanfaat, maka berbuatlah untuk diri sendiri dan tinggalkanlah orang itu.
Rasulullah saw bersabda:’Sesungguhnya orang yang berkata-kata dengan suatu perkataan untuk mentertawakan teman-teman duduknya, akan jatuh dalam api neraka, lebih jauh dari bintang surayya.’
Umar r.a berkata: ‘Barangsiapa banyak tertawanya, nescaya kurang haibahnya (kurang disegani), Barangsiapa bergurau, niscaya ia dianggap ringan, barangsiapa memperbanyakkan sesuatu, nescaya menjadi terkenal dengan sesuatu itu. Barangsiapa banyak perkataannya, nescaya banyak jatuhnya (jatuh dalam kebohongan). Barangsiapa banyak jatuhnya, nescaya kurang malunya. Barangsiapa kurang malunya, nescaya kurang waraknya. Dan barangsiapa kurang waraknya nescaya mati hatinya.’
Dan yang terpuji pada tertawa, ialah tersenyum, yang terbuka giginya pada tertawa dan tiada terdengar suaranya. Begitulah adanya tertawa Rasulullah saw!
Abu Hurairah berkata;’Nabi saw bersabda:’Tiga perkara, barangsiapa ada pada tiga perkara itu, maka dia itu orang munafiq, walaupun ia berpuasa, mengerjakan solat dan mendakwakan bahawa ia muslim. Yaitu: Apabila berbicara ia berdusta, Apabila berjanji ia menyalahi janji dan Apabila dipercayai ia berkhianat.’ -dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah.
Ibnu Abas r.a berkata:’Apabila engkau bermaksud hendak menyebut kekurangan teman engkau, maka sebutlah kekurangan engkau sendiri.’
Al-Hasan Al-Bashari r.a berkata; ‘Hai anak Adam! Engkau akan memperoleh hakikat iman, sebelum engkau mengukur kekurangan orang dengan kekurangan yang ada pada dirimu sendiri. Dan sebelum engkau mulai memperbaiki kekurangan itu, maka engkau memperbaikinya dari dirimu sendiri. Apabila engkau sudah berbuat demikian, nescaya adalah kesibukanmu tertentu pada dirimu. Dan hamba Allah yang lebih dikasihi oleh Allah, ialah orang yang seperti demikian!.
No comments:
Post a Comment